DIKLAT PMR/PMI KOTA SURAKARTA 30 APRIL-4 MEI 2012
SENIN , 30 MEI 2012
Unit markas PMI kota SURAKARTA
YanSoskesmas :
1. Bantuan
bencana / kesiapsiagaan
2. Bantuan
social
3. Bina
lansia sehat
4. Klinik
umum
5. Klinik
gigi
No.telp markas PMI kota SURAKARTA
: 0271-646505 , fax : 0271-664881
*pengurus PMI kota Surakarta 2011-2016
1. Pelindung
: walikota Surakarta
2. Penasehat
: prof.DR.H.Ravik karsidi,MS
YF.sukasno,SH
Ustadz
Drs.H.Ahmad sukina
Budhi moeljono
3. Ketua
: H.Susanto Tjokrosoekarno
4. Wakil
ketua : I : Drs.H.sunardi
II :
Drs.M,Adib ajiputra , MM
III :
Dr.H.Purnomo dwi putro, M.Kes
IV :
Priyo Hadisutanto
5. Sekretaris
: Sumartono Hadinoto
6. Bendahara
: DR.H.Achmad Purnomo ,Apt
Anggota : -Drs.GPH.Dipo Kusumo
-H.Handojo leksono
-Prof.Dr.dr.AA.subiyanto,MS
-M.farid sunarto, Spd
PMI berdiri pada tgl 17 september
1945
VISI
/ TUJUAN PMI : PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang professional ,
tanggap & dicintai masyarakat
MISI
:
a. Menguatkan
& mengembangkan organisasi
b. Meningkatkan
& mengembangkan kualitas SDM
c. Meningkatkan
kuaitas pelayanan kepalangmerahan
d. Mengembangan
egiatan kepalangmerahan yang berbasis masyarakat
e. Menyebarluaskan
, mengadvokasi & melaksanakan PDGI PM & BSM beserta HHI
HUKUM
KEMANUSIAAN INTERNASIONAL :
mengatur tentang tata cara perang
batang tubuh hukum yang mencakup Konvensi
Jenewa dan Konvensi Den Haag
beserta perjanjian-perjanjian, yurisprudensi, dan Hukum Internasional Kebiasaan
yang mengikutinya. HHI menetapkan perilaku dan tanggung jawab negara-negara
yang berperang, negara-negara netral, dan individu-individu yang terlibat
peperangan, yaitu terhadap satu sama lain dan terhadap orang-orang yang
dilindungi, biasanya berarti orang sipil.
Apabila terpaksa terjadi perang maka HPI mengatur agar perang dan akibat
yang ditimbulkan lebih manusiawi. Maksudnya bahwa dalam perang ada batasan
tertentu, seperti :
a. Sasaran perang hanya
obyek militer
b. Obyek sipil,pemukiman
penduduk dan sebagainya tidak boleh diserang
c. Tidak boleh / dilarang
untuk menggunakan alat maupun senjata perang tertentu, seperti senjata
nuklir,biologi dan kimia.
Konvensi Jenewa 12
Agustus 1949
Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949 terdiri dari empat konvensi yang sebelumnya
telah mengalami beberapa kali penyempurnaan.
Keempat Konvensi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Konvensi I
: Perlindungan terhadap
angkatan perang di darat yang terluka dan sakit, para dokter,
perawat serta petugas di bidang agama.
b. Konvensi
II
: Perlindungan kepada
para korban,orang sakit, petugas kesehatan dan petugas agama dari angkatan laut
serta kapal perang yang kandas.
c. Konvensi
III : Perlindungan
terhadap tawanan perang
d. Konvensi
IV : Perlindungan terhadap
orang-orng sipil di masa perang ataupun pendudukan.
Dalam keempat konvensi tersebut telah dicantumkan mengenai pertolongan,
namun dalam pengembangannya dilengkapi dengan ketentuan tambahan yang isinya
lebih luas daripada Konvensi Jenewa 1949, yang disebut dengan protokol tambahan
yang disahkan dalam suatu Konferensi Diplomat tanggal 8 Juni 1977, yaitu :
Protokol I : Pertolongan diterapkan pada
pertikaian bersenjata Internasional ( diikuti 157 negara )
Protokol II : Pertolongan yang diterapkan pada
pertikaian bersenjata non internasional ( diikuti 150 negara )
Protokol III : (2005) pengesahan dan
pengakuan Lambang Kristal Merah sebagai Lambang keempat dalam Gerakan.
SELASA 1 MEI 2012
a.
Syarat-syarat Teknis Menjadi Donor Darah :
- umur 17 - 60
tahun
( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter ) - Berat badan minimum 45 kg
- Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral)
- Tekanan
darah baik ,yaitu:
Sistole = 110 - 160 mm Hg
Diastole = 70 - 100 mm Hg - Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit
- Hemoglobin
Wanita minimal = 12 gr %
Pria minimal = 12,5 gr % - Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.
b.
Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
- Pernah menderita hepatitis B
- Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
- Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi
- Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga
- Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
- Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil
- Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
- Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus dipteria atau profilaksis
- Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin.
- Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
- Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.
- Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.
- Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.
- Sedang menyusui
- Ketergantungan obat.
- Alkoholisme akut dan kronik.
- Sifilis
- Menderita tuberkulosa secara klinis.
- Menderita epilepsi dan sering kejang.
- Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk.
- Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.
- Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril)
- Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah
RABU
2 MEI 2012
Fotografi (dari bahasa
Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu
"photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.)
adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai
istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar
atau foto dari suatu
obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media
yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa
cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi
adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar
medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas
cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki
medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Aliran fotografi
yang kamu minati
Keterangan jenis
aliran fotografi:
1. Fotojournalistik : merekam gambar apa adanya, biasanya mengunakan lensa wide 24mm atau lebih lebar lagi (dengan upaya merekam background yang luas. Dalam fotojurnalistik juga ada cabang2 lain, yaitu sports photography, war photography, events photography dll. Editing photo dalam fotojurnalistik sangat terbatas/tidak boleh.
contoh: Foto2 yang terdapat di koran.
2. Foto still life
Merekam gambar benda mati sehari2 secara artistik dengan mengunakan cahaya pembantu etc, termasuk makro (benda2 kecil).
3. Foto potret
Seperti judul, fotografer potret berspesialisasi untuk mengambil gambar potret manusia, atau mungkin hewan. Bisa distudio atau outdoor. Bisa memakai lighting tambahan atau natural.
4. Foto comercial advertising
Foto diambil untuk keperluan promosi, biasanya di bikin menarik dengan bantuan editing dan computer graphics. contoh: banyak di iklan2.
5. Foto Fashion
Untuk keperluan promosi, terutama berkaitan dengan fashion, biasanya model di make up abis2an dan nuansa glamor.
6. Foto landscape/pemandangan
Sepertinya telah jelas ya, fotografer jenis ini suka banget jalan2 ke daerah2 yang alami, misalnya gunung, hutan, padang rumput, juga bisa pemandangan kota dan sebagainya.
1. Fotojournalistik : merekam gambar apa adanya, biasanya mengunakan lensa wide 24mm atau lebih lebar lagi (dengan upaya merekam background yang luas. Dalam fotojurnalistik juga ada cabang2 lain, yaitu sports photography, war photography, events photography dll. Editing photo dalam fotojurnalistik sangat terbatas/tidak boleh.
contoh: Foto2 yang terdapat di koran.
2. Foto still life
Merekam gambar benda mati sehari2 secara artistik dengan mengunakan cahaya pembantu etc, termasuk makro (benda2 kecil).
3. Foto potret
Seperti judul, fotografer potret berspesialisasi untuk mengambil gambar potret manusia, atau mungkin hewan. Bisa distudio atau outdoor. Bisa memakai lighting tambahan atau natural.
4. Foto comercial advertising
Foto diambil untuk keperluan promosi, biasanya di bikin menarik dengan bantuan editing dan computer graphics. contoh: banyak di iklan2.
5. Foto Fashion
Untuk keperluan promosi, terutama berkaitan dengan fashion, biasanya model di make up abis2an dan nuansa glamor.
6. Foto landscape/pemandangan
Sepertinya telah jelas ya, fotografer jenis ini suka banget jalan2 ke daerah2 yang alami, misalnya gunung, hutan, padang rumput, juga bisa pemandangan kota dan sebagainya.
PENDARAHAN DAN
SYOK DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
Yang
dimaksud dengan pendarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah
karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa disebabkan
oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat.
Pengendalian
pendarahan bisa bermacam-macam, tergantung pada jenis dan tingkat
pendarahannya. Untuk pendarahan terbuka, pertolongan yang bisa diberikan antara
lain:
-
tekan langsung pada cidera
Penekanan ini dilakukan dengan kuat pada
pinggir luka. Setelah beberapa saat, sistem peredaran darah akan menutup luka
tersebut. Teknik ini dilakukan untuk luka kecil yang tidak terlalu parah (luka
sayatan yang tidak terlalu dalam).
-
elevasi
Teknik dilakukan dengan mengangkat bagian yang
luka (tentunya setelah dibalut) sehingga lebih tingggi dari jantung. Apabila
darah masih merembes, diatas balutan yang pertama bisa diberi balutan lagi
tanpa membuka balutan yang pertama.
-
tekan pada titik nadi
Penekanan titik nadi ini bertujuan untuk
mengurangi aliran darah menuju bagian yang luka. Pada tubuh manusia terdapat 9
titik nadi, yaitu temporal artery (di kening), facial artery (di
belakang rahang), common carotid artery (di pangkal leher, dekat tulang
selangka), brachial artery (di lipatan siku), radial artery (di
pergelangan tangan), femoral artery (di lipatan paha), popliteal
artery (di lipatan lutut), posterior artery (di belakang mata kaki),
dan dorsalis pedis artery (di punggung kaki).
-
Immobilisasi
Immobilisasi bertujuan untuk meminimalkan
gerakan anggota tubuh yang luka. Dengan sedikitnya gerakan diharapkan aliran
darah ke bagian yang luka tersebut menurun.
-
tourniquet
Teknik ini hanya dilakukan untuk menghentikan pendarahan
di tangan atau kaki saja, merupakan pilihan terakhir, dan hanya diterapkan jika
ada kemungkinan amputasi. Bagian lengan atau paha atas diikat dengan sangat
kuat sehingga darah tidak bisa mengalir. Dahi korban yang mendapat tourniquet
harus diberi tanda silang sebagai penanda dan korban harus segera dibawa ke
rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Jika korban tidak segera
mendapat penanganan, bagian yang luka bisa membusuk.
Syok merupakan keadaan gagalnya sirkulasi darah secara tiba-tiba
akibat gangguan peredaran darah atau hilangnya cairan tubuh secara berlebihan.
Sirkulasi darah berguna untuk mengantarkan oksigen dan zat-zat lain ke seluruh
tubuh serta membuang zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan. Oleh karena itu,
kegagalan sirkulasi sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian.
KAMIS 3 MEI 2012
Jaringan lunak ini meliputi kulit,
jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran. kelenjar, otot dan
saraf. Pada jaringan lunak, kulit bertindak sebagai pertahanan tubuh lapisan
pertama terhadap gaya dari luar yang mudah mengalami cedera dan sangat jelas
bila mengalami cedera.
Jika terjadi cedera jaringan lunak
maka bisa menimbulkan beberapa komplikasi pada tubuh korban seperti perdarahan,
kelumpuhan dan lainnya sesuai dengan luasnya dan jaringan lunak yang terkena.
Berdasarkan keterlibatan jaringan
kulit, maka cedera jaringan lunak yang biasa kita sebut dengan luka dibagi
menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
1. Luka Terbuka.
Jenis luka ini akan terjadi bila ada
kerusakan atau terputusnya jaringan kulit atau selaput lendir, juga dapat
mencakup kelapisan yang lebih dalam sehingga bagian ini terkontaminasi.
Kasusnya biasa ditemui pada kecelakaan dan paling sering menimbulkan
perdarahan.
2. Luka Tertutup.
Berbeda dengan luka terbuka, jika
korban mengalami luka tertutup maka cedera yang dialami tidak merusak lapisan
kulit hanya menimbulkan tanda memar pada kulit. Namun walaupun begitu, luka
tertutup ini tetap berbahaya apalagi kalo menimbulkan kerusakan pada alat-alat
tubuh.
Itu dulu ya teman-teman yang bisa
share, berhubung hari sudah larut malam dan mata ini sudah tidak bisa diajak
kompromi lagi…hehe, nanti akan saya sambung lagi untuk berbagai jenis dari
kedua kategori luka atau cedera jaringan lunak.
PEDOMAN
PEMBALUTAN;
- · Ukuran melebihi luas luka
- · Penutup dipasang langsung (tidak disisipkan)
- · Tambahkan yang ke dua diatasnya,bila pertama penuh rembesan darah
- · Bila hanya satu steril, segera tutup dengan kain bersih
- · Bila ada pakai sarung tangan lateks
- · Cuci tangan lebih dahulu
- · Jangan kontak pada bagian yang akan kontak dengan luka
- · Jangan bicara, bersin dan batuk diatas luka
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling banyak dijumpai di
lapangan, mulai dari yang ringan sampai mengancam nyawa.
Tanpa memandang berat atau ringannya kasus yang dihadapi, penangan yang baik dapat
membantu mencegah terjadinya cacat tetap.
Secara umum cedera otot rangka dapat berupa :
1. Patah tulang ( Fraktur )
2. Cerai sendi ( Dislokasi )
3. Terkilir otot ( Strain )
4. Terkilir sendi ( Sprain )
1. Patah Tulang
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang
Gejala dan tanda patah tulang :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
- Terjadinya pembengkakan
- Adanya memar
- Ujung tulang terlihat
- Adanya gangguan peredaran perdarahan
Jenis Patah Tulang
1. Patah tulang terbuka
• Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar
2. Patah tulang tertutup
• Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar
Pembidaian
Pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan
menstabilkan bagian tubuh yang cedera.
Tujuan Pembidaian -> Fiksasi & Imobilisasi
1. Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah
2. Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian tulang yang patah
3. Mengistirahatkan anggota badan yang patah
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mengurangi perdarahan
6. Mempercepat penyembuhan
GAMBAR PATAH TULANG terbuka dan tertutup
Macam - macam Bidai
1. Bidai Keras
Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian yang
cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton, plastic atau
bahan lain yang kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai tiup, bidai vakum
2. Bidai yang dapat dibentuk
Jenis bidai ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuK
disesuaikan dengan bentuk cedera . Contoh : Bidai vakum, bantal, selimut, karton,
bidai kawat.
3. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya.Hanya digunakan
oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha
4. Gendongan atau Blat dan Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umunya dipakai mitela.Prinsipnya
adalah memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan
pergerakan daerah cedera. Contoh : Gendongan lengan
5. Bidai Improvisasi
Bila tidak tersedia bidai jadi, maka penolong dituntut mampu berimprovisasi
membuat bidau yang cukup kuat dan ringan untuk menopang bagian tubuh yang
cedera.Contoh : majalah, Koran, karton dll
Pedoman umum pembidaian
1. Sampaikan rencana tindakan kepada penderita
2. Pastikan bagian yuang cedera dapat dilihat dan rawat perdarahan bila ada
3. Nilai gerakan sensasi-sirkulasi pada bagian daerah luka sebelum
menggerakan pembidaian
4. Siapkan alat seperlunya ( bidai dan, mitella )
5. Upayakan tidak mengubah posisi yang cidera
6. Jangan memasukan bagian tulang yang patah
7. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah
8. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar
9. Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerak
10. Selesai dilakukan pembidaian dilakukan pemeriksaan GSS kembali,
bandingkan dengan pemerikasaan GSS yang pertama
2. Cerai Sendi ( Dislokasi )
Cerai sendi adalah keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi.
Penyebab :
- Sendi teregang melebihi batas normal sehingga kedua ujung
tulang terpisah dan tidak pada tempatnya. Jaringan ikat sendi bisa
tertarik melebihi batas normal dan mungkin sampai robek
Gejala dan tanda :
- Secara umum berupa gejala dan tanda patah tulang yang terbatas
Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling banyak dijumpai di
lapangan, mulai dari yang ringan sampai mengancam nyawa.
Tanpa memandang berat atau ringannya kasus yang dihadapi, penangan yang baik dapat
membantu mencegah terjadinya cacat tetap.
Secara umum cedera otot rangka dapat berupa :
1. Patah tulang ( Fraktur )
2. Cerai sendi ( Dislokasi )
3. Terkilir otot ( Strain )
4. Terkilir sendi ( Sprain )
1. Patah Tulang
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang
Gejala dan tanda patah tulang :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
- Terjadinya pembengkakan
- Adanya memar
- Ujung tulang terlihat
- Adanya gangguan peredaran perdarahan
Jenis Patah Tulang
1. Patah tulang terbuka
• Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar
2. Patah tulang tertutup
• Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar
Pembidaian
Pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan
menstabilkan bagian tubuh yang cedera.
Tujuan Pembidaian -> Fiksasi & Imobilisasi
1. Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah
2. Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian tulang yang patah
3. Mengistirahatkan anggota badan yang patah
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mengurangi perdarahan
6. Mempercepat penyembuhan
GAMBAR PATAH TULANG terbuka dan tertutup
Macam - macam Bidai
1. Bidai Keras
Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian yang
cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton, plastic atau
bahan lain yang kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai tiup, bidai vakum
2. Bidai yang dapat dibentuk
Jenis bidai ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuK
disesuaikan dengan bentuk cedera . Contoh : Bidai vakum, bantal, selimut, karton,
bidai kawat.
3. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya.Hanya digunakan
oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha
4. Gendongan atau Blat dan Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umunya dipakai mitela.Prinsipnya
adalah memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan
pergerakan daerah cedera. Contoh : Gendongan lengan
5. Bidai Improvisasi
Bila tidak tersedia bidai jadi, maka penolong dituntut mampu berimprovisasi
membuat bidau yang cukup kuat dan ringan untuk menopang bagian tubuh yang
cedera.Contoh : majalah, Koran, karton dll
Pedoman umum pembidaian
1. Sampaikan rencana tindakan kepada penderita
2. Pastikan bagian yuang cedera dapat dilihat dan rawat perdarahan bila ada
3. Nilai gerakan sensasi-sirkulasi pada bagian daerah luka sebelum
menggerakan pembidaian
4. Siapkan alat seperlunya ( bidai dan, mitella )
5. Upayakan tidak mengubah posisi yang cidera
6. Jangan memasukan bagian tulang yang patah
7. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah
8. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar
9. Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerak
10. Selesai dilakukan pembidaian dilakukan pemeriksaan GSS kembali,
bandingkan dengan pemerikasaan GSS yang pertama
2. Cerai Sendi ( Dislokasi )
Cerai sendi adalah keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi.
Penyebab :
- Sendi teregang melebihi batas normal sehingga kedua ujung
tulang terpisah dan tidak pada tempatnya. Jaringan ikat sendi bisa
tertarik melebihi batas normal dan mungkin sampai robek
Gejala dan tanda :
- Secara umum berupa gejala dan tanda patah tulang yang terbatas
pada daerah sendi.
3. Terkilir Otot ( Strain )
Terkilir otot adalah robeknya jaringan otot pada ekor otot ( Tendon ), karena
teregang melebihi batas normal.
Penyebab :
- Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba-tiba pada otot
tertentu.Hal ini sering terjadi pada cedera olahraga karena :
karena :
a. Latihan peregangan tidah cukup
b. Latihan peregangan tidak benar
c. Teregang melampaui kemampuan
d. Gerakan yang tidak benar
Gejala dan tanda :
1. Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang tertentu
2. Nyri menyebar keluar disertai kejang dan kaku otot
3. Bengkak pada daerah cedera
4. Terkilir Sendi ( Sprain )
Terkilir Sendi adalah robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena sendi
teregang melebihi batas normal .
Penyebab : Terpeleset, gerakan yang salah .
Gejala dan Tanda
1. Bengkak
2. Nyeri Gerak
3. Nyeri Tekan
4. Warna kulit merah kebiruan
Pertolongan cedera pada sistem otot rangka :
1. Lakukan penilaian dini.
2. Lakukan pemeriksaan Fisik
3. Stabilkan bagian yang patah secara manual
4. Upayakan yang diduga patah dapat dilihat
5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
6. Siapkan alat-alat seperlunya ( bidai dan mitella )
7. LAKUKAN PEMBIDAIAN……!!!
8. Kurangi rasa sakit
9. Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.
3. Terkilir Otot ( Strain )
Terkilir otot adalah robeknya jaringan otot pada ekor otot ( Tendon ), karena
teregang melebihi batas normal.
Penyebab :
- Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba-tiba pada otot
tertentu.Hal ini sering terjadi pada cedera olahraga karena :
karena :
a. Latihan peregangan tidah cukup
b. Latihan peregangan tidak benar
c. Teregang melampaui kemampuan
d. Gerakan yang tidak benar
Gejala dan tanda :
1. Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang tertentu
2. Nyri menyebar keluar disertai kejang dan kaku otot
3. Bengkak pada daerah cedera
4. Terkilir Sendi ( Sprain )
Terkilir Sendi adalah robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena sendi
teregang melebihi batas normal .
Penyebab : Terpeleset, gerakan yang salah .
Gejala dan Tanda
1. Bengkak
2. Nyeri Gerak
3. Nyeri Tekan
4. Warna kulit merah kebiruan
Pertolongan cedera pada sistem otot rangka :
1. Lakukan penilaian dini.
2. Lakukan pemeriksaan Fisik
3. Stabilkan bagian yang patah secara manual
4. Upayakan yang diduga patah dapat dilihat
5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
6. Siapkan alat-alat seperlunya ( bidai dan mitella )
7. LAKUKAN PEMBIDAIAN……!!!
8. Kurangi rasa sakit
9. Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.
Penanganan Terkilir :
- Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, istirahatkan bagian yang cedera
- Tinggikan bagian yang cedera
- Beri kompres dingin maksimum 3 menit, ulangi setiap jam bila perlu
- Balut tekan dan tetap tinggikan
- Rawat sebagai patah tulang
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
Pertolongan pada beberapa cedera alat gerak :
1. Cedera bahu
Dislokasi bahu adalah cedera yang paling sering terjadi di daerah bahu. Bila
terjadi patah tulang selangka, mungkin terlihat rongga pada daerah lengan atas di
bawah tulang selangka. Pada cedera ini tindakan yang paling baik adalah
memasang gendongan.
2. Cedera Patah tulang lengan atas
Tulang lengan atas merupakan tulang yang cukup tebal dan kuat, bila tulang ini
cedera waspadailah cedera jaringan disekitarnya. Pertolongan :
a. letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menghadap
kedalam
b. Pasang bidai sampai siku
c. Ikat di daerah diatas dan diaerah yang patah
d. Lengan bawah digendong
e. Jika siku juga patah dan tangan tidak dapat dilipat, pasang bidai
sampai ke lengan bawah, dan biarkan tangan tergantung, tidak usah
digendong.
f. Rujuk ke fasilitas kesehatan
3. Cedera patah tulang lengan bawah
Cedera di daerah lengan bawah dan pergelangan tangan merupakan cedera yang
sering ditemukan. Pertolongan :
a. letakkan tangan di dada
b. Pasang bidai dari siku sampai tangan
c. Ikat pada daerah diatas dan dibawah tulang yang patah
d. Lengan digendong
e. Rujuk ke fasilitas kesehatan
4. Cedera tangan dan jari
Tangan yang cedera harus dibidai pada posisi fungsional. Cara paling mudah
adalah dengan meletakkan benda dalam telapak tangan, lalu membalut tangan
tersebut dan meletakkannya diatas bidai. Bila yang cedera adalah jari, maka
ikatlah jari tersebut dengan jari disebelahnya. Bila yang cedera lebih dari satu jari
maka bidailah seluruh tangan
5. Patah tulang paha
Perubahan bentuk pada patah tulang paha biasanya terlihat dengan jelas,
disamping nyeri dan pembengkakkan. Pertolongan :
a. Pasang dua bidai dari :
a. Ketiak sampai sedikit melewati telapak kaki
b. Lipatan paha sampai sedikit melewati telapak kaki
b. Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan tungkai yang patah
c. Bila perlu ikat kedua kaki diatas lutut dan pergelangan kaki - telapak kaki
dengan pembalut utnuk mengurangi pergerakan.
d. Rujuk ke fasilitas Kesehatan
Catatan :
- Patah tulang paha dapat menimbulkan perdarahan dalam, sehingga penderita
dapat mengalami syok
- Bila ada patah tulang terbuka, atasi perdarahan dan rawat lukanya
6. Cedera Lutut
Bila lutut berada dalam posisi tertekuk maka bidailah dalam posisi tersebut dan
bila lurus maka bidailah dalam posisi lurus. Cara membidainya sama seperti patah
tulang paha .
7. Patah tulang tungkai bawah
Umumnya kedua tulang tungkai bawah mengalami cedera bersamaan. Letaknya
yang sangat dekat denganpermukaan kulit menyebabkan cedera ini sering berupa
patah tulang terbuka . Pertolongan :
a. Pasang 2 bidai disebelah luar dan dalam tungkai yang patah dari lipatan
paha sampai sedikit melewati telapak kaki.
b. Beri bantalan kapas atau kain antara bidai atau kaiN
Jurnalistik
jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan.
Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour”
dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour”
yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran
tercetak.
Nilai
Berita
Sebuah berita jika disajikan
haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa
hal, seperti berikut.
- Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
- Aktual: terbaru, belum "basi".
- Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
- Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
- Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).
JUMAT 4 MEI 2012
Meningkatkan keterampilan hidup sehat
2. Berkarya dan berbakti di masyarakat
3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.
2. Berkarya dan berbakti di masyarakat
3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual
yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau
pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena
merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis
diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain
lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang,
produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan
(disain).
Seni disain grafis mencakup
kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan
gambar, dan tata letak.
Daftar Software Desain Grafis
Ada
beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:
Desktop publishing
- Adobe Photoshop
- Adobe Illustrator
- Adobe Indesign
- Coreldraw
- GIMP
- Inkscape
- Adobe Freehand
- Adobe image ready
- CorelDraw
Webdesign
Audiovisual
- Adobe After Effect
- Adobe Premier
- Final Cut
- Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
- Ulead Video Studio
- Magic Movie Edit Pro
- Power Director
Rendering 3 Dimensi
- 3D StudioMax
- Maya
- AutoCad
- Google SketchUp
- Light Wavea
- Blender
- Softimage
Tidak ada komentar:
Posting Komentar